Dataran Tinggi Dieng yang terkenal dengan keindahan wisata alamnya, masih belum habis menawarkan pesona alam yang ada di wilayah tersebut. Salah satu yang tidak boleh dilewatkan adalah pemandangan dari atas Bukit Seroja di Desa Maron, Garung, Wonosobo.
Dari atas bukit itu, wisatawan dapat menikmati keindahan sunrise dan sunset di sela-sela jejeran pegunungan serta lanskap menakjubkan Telaga Menjer.
Mu’aris (35), Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lembah Seroja menuturkan, bahwa wana wisata Bukit Seroja sudah resmi dibuka sejak lebih dari setahun lalu..
“Kami membuka jalur naik Seroja sebenarnya sudah lebih dari setahun yang lalu, bulan Juni tepatnya. Tapi untuk peresmian pendakian planning-nya awal 2016,” kata Mu’aris pada Diengsavana.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Aris itu mengungkapkan, keistimewaan dari Bukit Seroja ialah pemandangan sunrise dengan latar belakang 5 gunung, yaitu Gunung Sindoro, Sumbing, Merapi, Merbabu, dan Ungaran. Sementara disaat sunset, kegagahan Gunung Slamet siap memesonakan pandangan mata para pengunjung.
Disamping itu, bukit yang bisa ditempuh dari jalur Desa Kreo, Sembungan dan Maron itu, juga menawarkan pemandangan lampu kota Wonosobo pada malam hari.
foto by google |
“Asyiknya lagi di malam hari kita bisa melihat indahnya lampu-lampu di Wonosobo, dan di siang hari kita bisa melihat hamparan Bendungan Wadaslintang dan Bendungan Mrica Banjarnegara,” imbuhnya.
Aris menambahkan karena belum adanya peresmian, bagi wisatawan yang ingin mendaki untuk saat ini tidak dikenakan biaya retribusi. Namun, diharapkan melakukan koordinasi ke pihak Pokdarwis karena tidak dianjurkan untuk mendaki tanpa mendapatkan pengawalan.
“Di sini koordinasi sangat diperlukan agar kelestarian alamnya juga tetap terjaga. Masih ada ribuan tanaman langka seperti kantong semar yang juga harus kami jaga,” terang Aris.
Saat ini Aris beserta teman-temannya di Pokdarwis Lembah Seroja tengah berupaya mengembangkan pariwisata yang ada di sana. Mulai dari wisata pendidikan yang berada di Perusahaan Listrik Tenaga Air (PLTA), hingga wisata alam seperti taman kupu-kupu, Telaga Menjer dan pendakian Bukit Seroja.
Cipyono (48) pengelola wisata Telaga Menjer mengatakan, jika saat ini Bukit Seroja masih satu paket dengan Telaga Menjer, karena pengelolaan Bukit Seroja belum maksimal.
Kata Cip, sapaan akrabnya, “jumlah pengunjung belum bisa dihitung, masih sedikit karena yang banyak ke arah Telaga Menjer aja. Yang nge-camp nggak mesti, nggak tiap hari apa lagi seminggu sekali,” katanya. sumber ( krjogja.com )