BREAKING NEWS

kesehatan WTV

Kabar WTV

wisata WTV

Surya Pagi di Puncak Prau yang Memukau

Memburu matahari terbit dari puncak gunung bukan hanya bisa dilakukan oleh para pendaki gunung profesional. Berbagai spot pendakian yang ’’mudah’’ bisa menjadi jujukan anyar bagi siapa saja yang ingin mengejar sang surya di pagi hari dari puncak gunung. Meski ’’gampang’’, tetapi kenangan petualangannya tidak begitu saja gampang untuk dihilangkan.Salah satu tempat yang menyuguhkan spot menarik untuk dijadikan tempat menikmati pancaran sinar matahari terbit adalah Puncak Prau di sekitar kawasan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Jika selama ini Dieng dikenal dengan wisata Kawah Sikidang, Bukit Sikunir, atau Telaga Warna, kini Anda bisa mencoba melakukan petualangan ke Puncak Prau.



Di setiap akhir pekan, Puncak Prau selalu menjadi primadona yang ramai dikunjungi para pendaki. Bagi pengunjung yang tidak ingin melewatkan matahari terbit, pendakian bisa dilakukan sejak sore hari, bermalam di puncak dengan memasang tenda. Bisa juga mampir beristirahat dulu di rumah warga dan mulai mendaki ke Puncak Prau di malam hari.
Saat malam hari tiba kita akan menyaksikan rombongan pendaki seperti mengalir tak henti memasuki gerbang utama pendakian yang melewati rumah warga. Lampu-lampu para pendaki terlihat berjajar memadati jalur menuju ke puncak layaknya kunang-kunang berterbangan. Cuaca dan terpaan angin dingin pegunungan dan terkadang gerimis hujan malam tak menyurutkan langkah para pendaki.
Sebelum memulai pendakian, pengunjung diharuskan menulis data diri di pos awal. Jalur masuknya melalui tangga yang lumayan tinggi, lalu mulai menaiki jalan berbatu. Jalur ke puncak tak terlalu jauh. Namun, tanah yang liat dan cenderung curam akan membuat pendakian cukup susah. Beberapa jalur ke puncak cukup mudah didaki dengan bantuan bambu sebagai pegangan.
Bagi pendaki pemula, melakukan pemanasan akan sangat membantu sebelum pendakian. Bernapas pendek-pendek dengan jarak waktu istirahat yang cukup juga bisa meringankan pendakian. Jika mendaki malam tanpa bertenda, sangat penting membawa jas hujan, senter, serta bekal makan-minum secukupnya. Biasanya dalam kondisi normal, pendakian bisa ditempuh dalam waktu 2 jam.
Saat tiba di puncak, wooow....Anda akan menikmati view matahari terbit (sunrise) yang mempesona. Pemandangan desa-desa di kaki Prau dan Wonosobo di kejauhan sungguh indah. Tenda-tenda penuh warna berderet mirip perkampungan di ketinggian. Penghuni tenda berhamburan keluar begitu langit mulai oranye. Beberapa menuju bukit terdekat untuk menikmati matahari terbit dengan latar pegunungan berlapis-lapis di belakang.ari Puncak Prau, terlihat Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, dan beberapa gunung lain di kejauhan. Semburat oranye merekah menjadi kuning seiring mentari yang mulai naik menyentuh awan-awan di atasnya. Riuh tepuk tangan para pendaki menyambut matahari terbit sambil tak henti-hentinya mengambil foto.

Matahari bersinar hangat bersanding dengan langit yang biru. Kelelahan dan keluhan pendaki amatir tak tersisa menikmati pemandangan yang memukau. Para pendaki duduk menikmati bekal sarapan ala kadarnya. Setelah menikmati matahari terbit, di antara mereka ada yang sudah bersiap turun, ada juga ratusan tenda beserta penguninya yang tidak bergeming.
Rupanya, mereka tinggal untuk menikmati matahari terbenam. Inilah salah satu keistimewaan Puncak Prau. Tinggal menoleh ke arah barat, akan tersaji matahari terbenam yang tak kalah indah –dengan catatan cuaca bagus– berlatar bukit-bukit kembar yang menawan. Perjalanan naik dan turun jalur yang licin dan curam selama berjam-jam terbayar lunas dengan keindahan di Puncak Prau
(dari berbagai sumber)


 
Copyright © Wonosobo TV
href="http://googleping.com/">http://googleping.com
Contact Redaksi